Bangun Pemuda Indonesia

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Penggalan kalimat diatas adalah ikrar para pemuda Indonesia yang dikumandangkan saat Kongres pemuda tahun 1928 lalu. Kongres ini menjadi tolak balik pergerakan pemuda secara nasional. dimana tepat 17 kemudian Indonesia dapat memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Balik ke Pemuda, sebagai aset penerus bangsa seharusnya kita berkaca kembali akan perjuangan para pemuda pendahulu kita yang dengan usahanya bisa bikin bangsa ini merdeka (dalam artian bebas penjajah kolonial). tapi saat ini penjajahan sudah bergeser dari cara yang dulu. Penjajahan kali ini lebih ke arah budaya, lebih kepada gaya hidup, lebih kepada aspek aspek diluar penjajahan secara langsung tapi berefek pada tidak merdekanya bangsa kita.

Seni dan Budaya, tahukah kita sebagai pemuda bahwa bangsa kita ini punya banyak budaya? apakah kita mencoba untuk ingin tau, mempelajari atau bahkan mencintai budaya kita? pasti mayoritas jawabannya adalah tidak, Jujur ane sendiri hanya bisa sebagian bahasa daerah di Indonesia, dan itu pun tidak semua paham. bahasa daerah atau bahasa Indonesia justru kurang bisa diminati, ane yakin nilai bahasa Inggris pasti lebih besar dari pada bahasa Indonesia. dan yang lebih parahnya lagi malah bahasa gaul macam vikinisasi atau bahasa banci yang ga karuan malah tenar dan dipakai untuk bahasa sehari hari baik itu cara menulis maupun verbal…. Kemudian tarian dan seni musik, Setiap ane menyaksikan pertunjukan rakyat yang menampilkan kesenian daerah rata rata yang memerankannya adalah orang yang sudah tua, lah anak mudanya kemana? ane sendiri gatau kemana harus ane cari jawabannya. Coba lihat seni tanjidor, gamelan, wayang orang, rampak kendang, dan kesenian khas daerah lainnya yang ga bisa ane sebutin satu persatu. pemuda saat ini malah justru lebih suka dengan Break Dance, Modern Dance, atau musik boyband, musik rock, musik techno yang biasa dipake dugem. terus siapa yang bakal menjada seni dan Budaya kita??? dan Kenyataan pahitnya adalah budaya timur kita sudah bergeser jauh saat ini. bahkan pemerintah pun tidak memikirkan hal ini. Sanggar sanggar seni budaya daerah seolah semakin lama semakin terpinggirkan.

Gaya Hidup, gaya hidup urakan tanpa sopan santun, gaya bahasa yang kurang sopan saat ini sudah seperti jamur yang menggerogoti bangsa ini. Bayangkan dari gaya hidupnya yang semrawut, bergaul dengan bebas, belum ditambah dengan penggunaan narkoba, dunia malam yang seolah jadi hiburan wajib. Seolah semuanya sudah kebablasan. tidak ada lagi tepo seliro, tenggang rasa, yang dulu menjadi ciri gaya hidup bangsa kita yang besar ini. Semua ber ego, berkelompok membentuk grup grup yang hanya berujung pada perpecahan. Apakah itu gaya hidup orang timur??? Jawabannya bukan. tapi itulah kenyataan yang ada. Gaya hidup yang lebih individualis seolah jadi trend saat ini.

Terlepas dari dua hal di atas, perbedaan itu wajar adanya. Namun justru seharusnya menjadikan kita bisa lebih kaya apabila budaya dan gaya hidup timur kita hidupkan dan bangunkan kembali. Seperti tulisan yang selalu dibawa oleh sang Garuda dalam pita yang dicengkram kuat oleh kedua kakinya : BHINNEKA TUNGGAL IKA. Sampai kapankah bangsa ini terus bersatu dan maju bersama, jawabannya ada didalam hati kita semua sebagai pemuda penerus bangsa ini. Mulai dari saat ini, atau kita menyesal nanti. Tanyakan pada diri masing masing : APAKAH KAMU BANGGA JADI PEMUDA INDONESIA???? lalu JAWAB dan BUKTIKAN!!!